KEPRIHATINAN ATAS FORMASI CPNS (LULUSAN STTD)

Buat adik2 yang belum PNS, tolong kalo ada formasi di daerah di isi biar orang daerah gak kcewa dan mau bukain formasi2 lagi toh itu jg buat adik2 semua. jangan cm terpaku di pusat dan di jawa, ingat kehidupan bkn cm ada dsana di P.Sumatra dan Kalimantan kan jg ada khidupan knpa gak cb ksana. congratulation buat adik2 yg brani keluar jawa dan sukses buat kalian. ALL 20

Buat mas pandu terima kasih banyak, sukses untuk kita semua. STTD Jaya Selalu.....
Oh iya buat adek2 yang masih di asrama tetep semangat belajarnya!!!!!

buat rizal n vanilia selamat ya......
kalo bs nih yg kterima di daerah laporan disini....
bagi2 kbr baek.....

Assalamualaikum, all jaya selalu. Terima kasih buat seluruh kakak, adik dan temen2 seangkatan 26 berkat doanya alhamdulillah saya tahun ini langsung diterima cpns di kota baturaja sumsel. Saya harap ini jadi awal baik buat adik2 yang tentunya berani nerima tantangan untuk daftar cpns di luar pulau jawa krn setau saya di daerah martapura formasi D4 ada satu tp blm ada alumni sttd yg ngisi. Syukur juga buat tmn2ku angk 26 yg D4 krn dah bnyk yg ktrima pns daerah. Slm buat kakak, adik dan tmn2ku semua. ALL jaya selalu, amiennn.....

Alhamdulillah saya telah lulus seleksi penerimaan cpns di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumsel. Terima kasih buat para alumnus - temen2, kakak2, adek2 - yang telah memberikan banyak doa dan dukungan. Sukses untuk kita semua!!!

maaf mas sy br ksh kbr... kbtulan mas ga usah khwatir lg tntg formasi yg ada di kalimantan tengah, tepatnya di Kab. Lamandau. sy sdh mendaftar di sana. n klo ga slh cm sy yg dftr di sana. Insya Allah sy keterima. tgl 30 desember bsk pengumuman. sy sgt berterima kasih pd mas nur yg bnyk memberi support buat kami. mhn doa nya ja. smga sy bs jd awal yg baik buat adek2 ntar yg bs sy perluas di kalimantan.
n sy jg mencoba membuktikan klo kami BUKAN CUMA JAGO KANDANG... mksh bnyk ya mas

solid_gear wrote:

Great..great.... Congrat buat temen2, KK2, adik2 yag lulus test CPNS Tahun 2008 ini .... melihat postingan dari Bp. Nurhadi apakah untuk Formasi memang benar sulit di usulkan Khususnya untuk Diploma 4???? apakah karena pandangan diploma 4 tidak meyakinkan dibandingkan dengan d3 llaj yang notabene sudah terkenal dari dulu>????? Kalo boleh bertanya "Kenapa" formasi untuk D4 sulit di wujudkan???, walaupun ada, jumlahnya lebih sedikit si banding dengan D3 ??? Mohon Pencerahannya .

Jawaban yg pertama : Kenapa formasi sulit.............?
Biar lebih Fair......jawaban ini harus dijawab Rekan Rekan dari Pemerintah Daerah...........yang tahu persis bagaimana memperjuangkan Formasi...........

Jawaban yg Kedua : Kenapa formasi D4 lebih sedikit dari pada D3...?
Secara historis..........jelas ......daerah telah lebih dulu mengenal D3.....sedangkan D4.....tidak perlu formasi.....karena dulunya D4 adalah pendidikan lanjutan untuk alumni D3.....jadi lulusan D4 udah pegawai semua, sehingga Nomenklatur kepegawaiannya tidak perlu....

Untuk kondisi sekarang......program D4 dari awal.....statusnya belum pegawai.........sedangkan Nomenklaturnya....tahun2 kemarin (kurang lebih 3-4 th yg lalu....) belum "terkenal/belum dikenal".....
Pertimbangan kedua......Pemda....pada dasarnya lebih memerlukan mengisi SDM pada level menengah/tingkat D3 ....karena prinsip Kepegawaian Kita adalah Piramid dan sistem penggajiannya.

Jawaban yg lain ........bisa minta RR yg lain......maklum jam segini Saya udah ngantuk.............

Great..great.... Congrat buat temen2, KK2, adik2 yag lulus test CPNS Tahun 2008 ini .... melihat postingan dari Bp. Nurhadi apakah untuk Formasi memang benar sulit di usulkan Khususnya untuk Diploma 4???? apakah karena pandangan diploma 4 tidak meyakinkan dibandingkan dengan d3 llaj yang notabene sudah terkenal dari dulu>????? Kalo boleh bertanya "Kenapa" formasi untuk D4 sulit di wujudkan???, walaupun ada, jumlahnya lebih sedikit si banding dengan D3 ??? Mohon Pencerahannya .

Semoga kompetensi dapat segera terwujud dan programnya dapat terealisasi. Dan besar harapan untuk dapat diaplikasikan ke lapangan. Terima kasih

Gestapo wrote:

Setelah membaca tulisan dari Pak Nurhadi ya memang demikian kenyataannya. Hal serupa pernah kita alami. Dulu ketika pembukaan formasi tahun 2005 di Pemda Kab. Pekalongan dari 2 formasi ada yang mendaftar cuma satu. Sudah dibela-bela eh malah banting stir ke Departemen. Semenjak kekosongan tersebut di tempat kami tidak membuka formasi itu. Memang serba salah. Niat sudah baik tetapi kita sering dikecewakan. Kita sudah kerja keras, cerdas dan iklas untuk membantu adik2 tetapi kita sering dikecewakan karena banyak pandangan dari mereka yang lebih mengejar kemapanan, atau segala hal. padahal kalo dilihat kenyataannya justru keberhasilan perkembangan transportasi terletak pada daerah itu karena daerah mengatur sendiri seperti tertuang dalam UU No. 32/2004 dan daerah membutuhkan seorang yang cakap, mampu dalam bidang tugasnya.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan selamat kepada adik-adik yang diterima pada Departemen Perhubungan. Bagi yang belum cobalah untuk mencari cara jangan hanya bilang "ada titipanlah, saudaranyalah" menggerutu tetapi bagaimana menyikapi hidup ini lebih bermakna. Sebentar lagi Serentak di Prop. Jateng test CPNS kami melihat fenomena antusias yang sangat besar. Kab. Banjarnegara salah satu contohnya dari formasi 2 D-III LLAJ atau D-III Teknik Mesin yang diperebutkan yang mendaftar lebih dari 140 orang (sumber BKD Kab. Banjarnegara dan teman kami di Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kab. Banjarnegara) 20 orang lebih lulusan STTD. Ya jadinya rebutan.
Pada kesempatan ini kami hanya memberikan saran bagi semua pihak berdasarkan pengalaman kami di asrama.
1. Perlu adanya pembinaan mental, sikap sopan satun, etika, rendah hati para taruna sedini mungkin karena melihat trend yang ada taruna sekarang ini kurang memiliki rasa tanggungjawab, etika (hal ini kami rangkum dari keluhan-keluhan senior-senior kami). Bukan berarti kita minta dihormati tetapi semua adalah saling terikat dan terkait, saling membutuhkan, dan banyak petunjuk berdasarkan pengalaman yang mereka (senior) yang saya dapatkan. maka hubungan silaturahmi perlu terjaga.
2. Saya melihat keseluruhan dengan mengambil contoh khususnya taruna/i dari Almamater Jawa Tengah dan Yogyakarta mengingat domisili saya di Magelang. Sebenarnya fungsi almamater bukanlah GAP atau kesukuan tetapi lebih didasarakan media silaturahmi. Akhir2 ini terjadi pergeseran apa makna almamater. Sebenarnya media tersebut merupakan wadah silaturahmi komunikasi antara para taruna dengan kakak kelasnya yang sudah turun ke lapangan (sudah berdinas/PNS) untuk mencari semacam solusi atau urun rembug. tetapi saat ini yang terjadi hanyalah pesta hura-hura. Datang ke objek lokasi, ngundang organ tunggal, makan2, pulang. apa yang didapat? Nol bagi saya. Fenomena yang terjadi ketika mereka baru membutuhkan baru mereka mengunjungi atau menghubungi kami dan minta arahan. bukan itu yang saya mau. dan bagi saya wajar kalo senior pada mutungan. Pada point ini saya mengusulkan agar forum silaturahmi dibuat seinovatif mungkin dan intensitasnya perlu diperhatikan.
3. Perubahan jaman "ya", paradigma bagi saya kalo yang "dulu" bagus kenapa harus diganti. Etika ketarunaan perlu diperbaiki. Akhlak, moral perlu diperbaiki.
4. Banyak anggapan ato opini yang muncul kita nantinya keluar STTD pasti dibutuhkan dan kita merasa sombong dengan ilmu yang kita dapat. tetapi apa relaita di lapangan? Sekarang banyak politeknik yang membuka jurusan transport dan lulusannya juga memenuhi Qualified. Perlunya sikap loyal, disiplin dan tidak mengenal menyerah itulah keunggulan kita. tetapi sekian lama hal itu semakin kabur dari pendidikan di STTD. yang kedua Kalo hanyalah mengandalkan ilmu di STTD percuma. Cobalah dibuat kursus masalah rambu, APILL yang nantinya taruna tidak hanya punya bekal masalah ilmu tranport tetapi juga aplikasinya (Beberapa daerah akan menerapkan D-III LLAJ+Sertifikasi keahlian seperti setting APILL dan rambu guna mengurangi ketergantungan pihak ke-III).
Terima Kasih buat Pak Nurhadi yang telah menumpahkan uneg-unegnya. Semoga tulisan ini dapat membuka hati hai para taruna/i atau praja.
Proficiat.
Yang mewakili dari rekan2

Joopie Kelana Soesilo

Terima Kasih atas masukan Mas joopie..............
Mudah2-an tulisan kita ini menggugah dan dapat "menggelitik" para lulusan STTD..............

Kami saat ini sudah mengusulkan :
1. Adanya kegiatan tambahan berupa kursus singkat yang terkait dengan kompetensi;
2. Penghargaan berupa sertifikat kompetensi/keahlian bagi yang lulus kursus dimaksud;

Contoh : Desain Simpang, OpsWasdal, Setting APILL, Aplikasi Marka, Penyusunan Trayek, Drafter/penyusun Peraturan Perundang2-an, dll.

Dimana kursus singkat dimaksud akan memberikan penghargaan kepada peserta berupa sertifikat keahlian. Jadi nantinya......saat Taruna/i di wisuda......disamping mendapatkan Ijazah juga sertifikat keahlian yang telah diikutinya. Pelaksanaan Kursus kami usulkan saat kegiatan sore hari, saat liburan dan saat ada waktu yang di luar kurikulum. Saat ini kami sudah mengusulkan,....untuk realisasinya belum ada tanda persetujuan dari Senat............mudah2an ada respon positif........mohon do'a semuanya.............

Setelah membaca tulisan dari Pak Nurhadi ya memang demikian kenyataannya. Hal serupa pernah kita alami. Dulu ketika pembukaan formasi tahun 2005 di Pemda Kab. Pekalongan dari 2 formasi ada yang mendaftar cuma satu. Sudah dibela-bela eh malah banting stir ke Departemen. Semenjak kekosongan tersebut di tempat kami tidak membuka formasi itu. Memang serba salah. Niat sudah baik tetapi kita sering dikecewakan. Kita sudah kerja keras, cerdas dan iklas untuk membantu adik2 tetapi kita sering dikecewakan karena banyak pandangan dari mereka yang lebih mengejar kemapanan, atau segala hal. padahal kalo dilihat kenyataannya justru keberhasilan perkembangan transportasi terletak pada daerah itu karena daerah mengatur sendiri seperti tertuang dalam UU No. 32/2004 dan daerah membutuhkan seorang yang cakap, mampu dalam bidang tugasnya.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan selamat kepada adik-adik yang diterima pada Departemen Perhubungan. Bagi yang belum cobalah untuk mencari cara jangan hanya bilang "ada titipanlah, saudaranyalah" menggerutu tetapi bagaimana menyikapi hidup ini lebih bermakna. Sebentar lagi Serentak di Prop. Jateng test CPNS kami melihat fenomena antusias yang sangat besar. Kab. Banjarnegara salah satu contohnya dari formasi 2 D-III LLAJ atau D-III Teknik Mesin yang diperebutkan yang mendaftar lebih dari 140 orang (sumber BKD Kab. Banjarnegara dan teman kami di Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kab. Banjarnegara) 20 orang lebih lulusan STTD. Ya jadinya rebutan.
Pada kesempatan ini kami hanya memberikan saran bagi semua pihak berdasarkan pengalaman kami di asrama.
1. Perlu adanya pembinaan mental, sikap sopan satun, etika, rendah hati para taruna sedini mungkin karena melihat trend yang ada taruna sekarang ini kurang memiliki rasa tanggungjawab, etika (hal ini kami rangkum dari keluhan-keluhan senior-senior kami). Bukan berarti kita minta dihormati tetapi semua adalah saling terikat dan terkait, saling membutuhkan, dan banyak petunjuk berdasarkan pengalaman yang mereka (senior) yang saya dapatkan. maka hubungan silaturahmi perlu terjaga.
2. Saya melihat keseluruhan dengan mengambil contoh khususnya taruna/i dari Almamater Jawa Tengah dan Yogyakarta mengingat domisili saya di Magelang. Sebenarnya fungsi almamater bukanlah GAP atau kesukuan tetapi lebih didasarakan media silaturahmi. Akhir2 ini terjadi pergeseran apa makna almamater. Sebenarnya media tersebut merupakan wadah silaturahmi komunikasi antara para taruna dengan kakak kelasnya yang sudah turun ke lapangan (sudah berdinas/PNS) untuk mencari semacam solusi atau urun rembug. tetapi saat ini yang terjadi hanyalah pesta hura-hura. Datang ke objek lokasi, ngundang organ tunggal, makan2, pulang. apa yang didapat? Nol bagi saya. Fenomena yang terjadi ketika mereka baru membutuhkan baru mereka mengunjungi atau menghubungi kami dan minta arahan. bukan itu yang saya mau. dan bagi saya wajar kalo senior pada mutungan. Pada point ini saya mengusulkan agar forum silaturahmi dibuat seinovatif mungkin dan intensitasnya perlu diperhatikan.
3. Perubahan jaman "ya", paradigma bagi saya kalo yang "dulu" bagus kenapa harus diganti. Etika ketarunaan perlu diperbaiki. Akhlak, moral perlu diperbaiki
4. Banyak anggapan ato opini yang muncul kita nantinya keluar STTD pasti dibutuhkan dan kita merasa sombong dengan ilmu yang kita dapat. tetapi apa relaita di lapangan? Sekarang banyak politeknik yang membuka jurusan transport dan lulusannya juga memenuhi Qualified. Perlunya sikap loyal, disiplin dan tidak mengenal menyerah itulah keunggulan kita. tetapi sekian lama hal itu semakin kabur dari pendidikan di STTD. yang kedua Kalo hanyalah mengandalkan ilmu di STTD percuma. Cobalah dibuat kursus masalah rambu, APILL yang nantinya taruna tidak hanya punya bekal masalah ilmu tranport tetapi juga aplikasinya (Beberapa daerah akan menerapkan D-III LLAJ+Sertifikasi keahlian seperti setting APILL dan rambu guna mengurangi ketergantungan pihak ke-III).
Terima Kasih buat Pak Nurhadi yang telah menumpahkan uneg-unegnya. Semoga tulisan ini dapat membuka hati hai para taruna/i atau praja.
Proficiat.
Yang mewakili dari rekan2

Joopie Kelana Soesilo

nurhadi wrote:

Sekedar tulisan uneg2 yg mengalir diterpa air.............

Tanggal 27 Nopember 2008,......pendaftaran CPNS regional Kalsel dan Kalteng telah ditutup...............
Kesan pertama :
1. Alhamdulillah..............telah tersedia formasi PNS untuk menyerap lulusan STTD........;
2. Astaghfirullah..............beberapa formasi yg ada .......tidak ada yang mendaftar..........???

Saya .....kami ......... yg telah berusaha berteriak2.............sekarang .......apa mau dikata..........siap-siap...........diomelin...............PEMDA ......yg telah menyediakan formasi.............(***baru Kalteng dan Kaltim yg saya tahu....)............

Belum lagi kekawatiran saya yg lain........ sebentar lagi..............jika .....pengumuman CPNS di Pulau jawa telah diumumkan............dan ...............pada diterima................bagaimana dg "kursi PNS" di luar jawa.....? PASTI DILEPAS.....GOODBYE.................

Jawaban Apa yg harus kami berikan kepada yg telah membuka Formasi di Luar Jawa....?

Kepada Rekan-rekan semua..............tolong beri masukan kepada kami..........terutama kpeda yang selalu "teriak-teriak".......please..........berikan argumen atas apa yg kami kawatirkan................?

*** kita semua tahu.............mengusulkan formasi "sangat sulit"...........

Langit semakin mendung...........angin semakin kencang............apakah tulisan ini akan lenyap begitu saja terbawa angin............?

M.Nurhadi

Kekhawatiran yang sangat beralasan...
Semoga rekan-rekan dapat mencerna tulisan-tulisan ini dengan penuh kedewasaandan ketenangan hati..

Sekedar tulisan uneg2 yg mengalir diterpa air.............

Tanggal 27 Nopember 2008,......pendaftaran CPNS regional Kalsel dan Kalteng telah ditutup...............
Kesan pertama :
1. Alhamdulillah..............telah tersedia formasi PNS untuk menyerap lulusan STTD........;
2. Astaghfirullah..............beberapa formasi yg ada .......tidak ada yang mendaftar..........???

Saya .....kami ......... yg telah berusaha berteriak2.............sekarang .......apa mau dikata..........siap-siap...........diomelin...............PEMDA ......yg telah menyediakan formasi.............(***baru Kalteng dan Kaltim yg saya tahu....)............

Belum lagi kekawatiran saya yg lain........ sebentar lagi..............jika .....pengumuman CPNS di Pulau jawa telah diumumkan............dan ...............pada diterima................bagaimana dg "kursi PNS" di luar jawa.....? PASTI DILEPAS.....GOODBYE.................

Jawaban Apa yg harus kami berikan kepada yg telah membuka Formasi di Luar Jawa....?

Kepada Rekan-rekan semua..............tolong beri masukan kepada kami..........terutama kpeda yang selalu "teriak-teriak".......please..........berikan argumen atas apa yg kami kawatirkan................?

*** kita semua tahu.............mengusulkan formasi "sangat sulit"...........

Langit semakin mendung...........angin semakin kencang............apakah tulisan ini akan lenyap begitu saja terbawa angin............?

M.Nurhadi